fajriearie

Digitalisasi Cinema

Sinema Digital 
Merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keras,piringan optik atau satelit serta ditayangkan menggunakan proyektor digital alih-alihproyektor film konvensional. Sinema digital berbeda dari HDTV atau televisi high definition. Sinema digital tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV, aspek rasio atau peringkat bingkai. Proyektor digital yang memiliki resolusi 2K mulai disebarkan pada tahun 2005, dan sejak tahun 2006 jangkauannya telah diakselerasi.sinema digital dapat dibuat dengan media video yang untuk penayangannya dilakukan transfer dari format 35 milimeter (mm) ke format high definition (HD). Proses transfer ke format HD melalui proses cetak yang disebut dengan proses blow up. Setelah menjadi format HD, penayangan film dilakukan dari satu tempat saja, dan dioperasikan ke bioskoplain dengan menggunakan satelit, sehingga tidak perlu dilakukan salinan film. Contohnya, dari satu bioskop di Jakarta, film dapat dioperasikan atau diputar ke bioskop-bioskop didaerah melalui satelit.

Perbedaan Sinema Digital
Sinema digital hanya berbeda dengan sinema konvensional dalam hal visualisasi dansuara. Visualisasi sinema digital berbentuk garis-garis, sementara sinema konvensional yang menggunakan media pita seluloid, memiliki struktur visualisasi berupa titik-titik. Untuk kualitas suara, sinema digital hanya dapat memberi kualitas suara stereo. Sementara sinema konvensional, memiliki kualitas suara dolby surround.

Kamera Untuk Sinema Digital
Pada tahun 2007, medium pengalihan paling umum bagi fitur yang ditayangkan secaradigital adalah pita film 35 mm yang dipindai dan diproses pada resolusi 2K (2048×1080) atau 4K (4096×2160) lewat penengah digital. Kebanyakan fitur digital saat ini sudah bisa merekam pada resolusi 1920x1080 menggunakan kamera seperti Sony CineAlta, Panavision Genesis atau Thomson Viper. Kamera-kamera baru seperti Arriflex D-20 dapat menangkap gambar dengan resolusi 2K, dan kamera bernama Red One keluaran perusahaan Red Digital Cinema Camera Company dapat merekam dengan resolusi 4K. Penggunaan proyeksi 2K pada sinema digital telah mencapai lebih dari 98 persen. Baru-baru ini perusahaan Dalsa Corporations Origin mengembangkan kamera yang dapat merekam dengan resolusi 4K RAW. Selain itu, ada jenis kamera lain yang dapat merekam dengan resolusi 5K RAW seperti RED EPIC. Ada juga kamera yang dapat merekam dengan resolusi 3K RAW (untuk menyesuaikan dengan anggaran pembuat film ) seperti RED SCARLET.

Proyektor Sinema Digital
Untuk menayangkan sinema digital, diperlukan proyektor yang berbeda dengan proyektor untuk menayangkan sinema konvensional. Terdapat dua jenis proyektor yang dapat digunakan untuk menayangkan sinema digital, yaitu proyektor DLP dan DCI. Proyektor DLP memiliki resolusi 1280×1024 atau setara dengan 1.3 megapiksel. Sedangkan proyektor DCI memiliki dua jenis spesifikasi, yaitu 2K (2048×1080) atau setara 2.2 MP pada 24 atau 48 bingkai dan 4K (4096×2160) atau setara dengan 8.85 MP pada 24 bingkai per detik. Proyektor DLP dikembangkan oleh perusahaan Texas Instrument. Ada tiga pabrik yang telah memiliki lisensi untuk memproduksi teknologi sinema DLP yaitu Christie Digital Systems, Barco, dan NEC. Christie, yang telah lama berdiri sebagai pabrikteknologi proyektor sinema konvensional, adalah pembuat proyektor CP2000—bentuk dasar proyektor yang paling banyak tersebar secara global (total kira-kira 5,500 unit). Barco meluncurkan seri DLP dengan resolusi 2K yang masih kalah dengan proyektor sinema digital DCI. Barco juga merancang dan mengembangkan produk proyektor dengan tingkat visualisasi berbeda bagi pembuat film profesional. NEC memproduksi Starus NC2500S, NC1500C dan NC800C proyektor 2K bagi layar kecil, medium dan besar. NEC juga memproduksi sistem penyedia sinema digital Starus dan alat-alat lain untuk menghubungkan dengan computer, tape analog atau digital, penerima satelit, DVD dan lain-lain. Sementar NEC adalah pendatang baru dalam industri proyektor sinema digital, Christie adalah pemain utama dalam pasar Amerika Serikat. Sedangkan Barco memimpin pasar Eropa dan Asia. Ketika perusahaan Texas Instrument pertama kali memperkenalkan teknologi proyektor 2K, perusahaan proyeksi digital merancang dan menjual banyak unit proyektor sinema digital DLP. Ketika proyektor dengan resolusi melebihi proyektor 2K dikembangkan, pasar mulai menawarkan proyektor berbasis DLP bagi tujuan non-sinema. Pada januari 2009, lebih dari 6000 sistem sinema digital berbasis DLP dipasang di seluruh dunia, di mana sebanyak 80 persen berlokasi di Amerika utara.Teknologi penayangan sinema digital lainnya dibuat oleh perusahaan Sony dan diberi label teknologi "SXRD" . Proyektor-proyektor SXRD seperti SRXR210 dan SRXR220, menawarkan resolusi 4096x2160 (4K) dan memiliki piksel empat kali lebih banyak dari pada proyektor 2K. Proyektor sinema digital Sony juga memiliki harga yang kompetitif dengan proyektor DLP 2 K yang memiliki resolusi lebih rendah (2048x1080 atau setara dengan 2.2 megapiksel).

Proses Pasca-Produksi Sinema Digital
Pada proses pasca produksi, negatif film pada kamera asli dipindai menjadi format digitalpada pemindai resolusi tinggi. Dengan teknologi digital, data dari kamera gambar bergerak bisa diubah menjadi format berkas gambar yang enak untuk ditonton. Semua berkas gambar dapat dikoreksi agar cocok dengan daftar edit yang dibuat oleh editor film. Hasil akhir proses pasca produksi adalah penengah digital yang digunakan untuk memindahkan rekaman gambar bergerak pada film ke sinema digital. Semua suara, gambar, dan elemen data produksi yang telah dilengkapi dapat dipasang pada pusat distribusi sinema digital yang berisi semua material digital yang harus ditayangkan. Gambar dan suara kemudian dimampatkan dan dikemas dalam bentuk kemasan sinema digital (dalam bahasa inggris: Digital Cinema Package atau DCP.

Keuntungan Ekonomi
Sebelum teknologi digital muncul dalam pembuatan sinema, sinema harus dibuat denganpita seluloid yang harganya amat mahal. Pita seluloid 35 mm satu rollnya berharga empat juta dan hanya mampu merekam sepanjang empat menit. Berarti untuk membuat sinema berdurasi 100 menit dibutuhkan dana sekitar 25 juta rupiah. Itu hanya untuk merekam gambar dan belum untuk mengedit dan memperbanyak gambar. Pada sinema seluloid, sinema harus melalui proses printing dan blow up yang bisa menghabiskan dana minimal 233 juta rupiah. Sedangkan biaya untuk membuat kopi sinema adalah 10 juta rupiah. Padahal untuk diputar di bioskop di seluruh Indonesia, sebuah sinema minimal harus memiliki 25 kopi. Artinya produser harus menyediakan dana 250 juta rupiah.Dengan menggunakan teknologi digital, biaya pembuatan sinema menjadi amat murah. Sinema digital dapat dibuat dengan menggunakan kamera Betacam SP yang kasetnya berharga 110 ribu rupiah dengan kemampuan merekam hingga 30 menit. Sinema digital juga bisa dibuat dengan Digital Video atau Digital Beta yang lebih murah lagi. Dengan biaya 400 ribu rupiah, Digital video mampu merekam gambar hingga 180 menit. Dibandingkan dengan sinema seluloid, pembuatan sinema dengan teknologi digital bisa menekan biaya hingga 500 juta rupiah. Karena sinema digital tidak perlu melalui proses printing atau blow up. Dengan menggunakan sinema digital, hanya diperlukan biaya untuk proses encoding sebesar 5 juta rupiah. Oleh karena itu, bagi para produser, sinema digital merupakan teknologi yang sangat murah. Teknologi ini dapat dijadikan alternatif untuk para pembuat film yang ingin berkarya dengan biaya seminim mungkin.

Penayangan Sinema Digital
Walau sinema digital memiliki keuntungan dalam tahap produksi dan pascaproduksi namun penayangannya masih menjadi hambatan. Sebagian besar bioskop di Indonesia hanya memiliki alat untuk memutar sinema seluloid. Satunya-satunya cara agar sinema digital bisa diputar di bioskop hanyalah dengan mencetaknya kembali dalam pita seluloid. Sedangkan tidak semua sinema digital yang berformat video bisa ditransfer menjadi seluloid karena standar video adalah 625 garis atau 525 garis. Sedangkan, kualitas imaji seluloid 35 mm setara dengan 2.500 garis. Jadi kalau dari video digital ditransfer ke seluloid, hasilnya akan jauh dari memuaskan. Di Indonesia untuk saat ini hanyaBlitzmegaplex yang mempunyai peralatan yang mampu menayangkan film dengan format digital.

READMORE
 

Hitam Putih Perkembangan Teknologi

Setiap kebudayaan manusia pastinya mengalami suatu perkembangan yang tidak bisa di hindari, begitu juga dengan teknologi, selalu mengalami yang namanya perubahan. Dan tentu perubahan itu terkadang sulit di hindari, misalnya yang sekitar pada tahun 1990-an kita harus menggunakan surat untuk berkomunikasi dengan orang yang tinggalnya jauh dari kita, lalu kita harus pergi ke kantor pos dahulu, lalu baru kita bisa mengirim suratnya, dan setelahnya, kita harus menunggu balasan (Feedback) yang agak lama, namun dengan berkembangnya teknologi hal seperti surat - menyurat itu, sekarang sudah jarang di lakukan, sekarang sudah ada yang namanya telepon, SMS, Chatting, dan hal – hal lainnya. Sehingga kegiatan surat – menyurat itupun hilang walaupun masih ada yang menggunakannya namun tentu jumlahnya sekarang tidaklah banyak. Semua manusia tentunya menginginkan sesuatu yang dapat memudahkan hidupnya, karena kebanyakan manusia tidak ingin repot dengan keadaan yang ada. memang pada dasarnya teknologi di bentuk untuk dapat memudahkan kehidupan manusia dan untuk itulah teknologi di buat, kemudahan yang di berikan tak hanya dalam bentuk fisik namun bisa juga dalam bentuk finansial, seperti misalnya sekarang banyak sekali toko – toko online, jadi anda bisa berbelanja tanpa harus keluar dari rumah, sehingga berbelanja sekarang menjadi lebih mudah. Dan ketika harus membayarpun tinggal menggunakan Internet Banking jadi tanpa harus ke bank kita bisa bayar. Semua itu dilakukan dengan hanya menggunakan internet, bahkan Bohn & Short (1999) mengatakan bahwa “ Di zaman informasi ini, setiap orang bisa menghabiskan kira – kira 34 milliar bytes perhari atau sekitar 1/3 dari 100 GB kapasitas sebuah Hard drive” ini bisa mengindikasikan bahwa di zaman sekarang kebutuhan akan internet begitu besar, dan kebanyakan orang - orang tersebut menggunakan internet antara lain untuk berkomunikasi ataupun berinteraksi dengan yang lain. Jadi bisa dikatakan teknologi ini dapat mengubah mendorong suatu perkembangan struktur sosial dan nilai – nilai budaya.
Teknologi adalah bentuk dari keberhasilan masyarakat dalam mengembangkan kebudayaannya, selain mengembangkan kebudayaan, teknologi juga dapat mengubah suatu kebudayaan dalam masyarakat, khususnya dalam berkomunikasi, Komunikasi merupakan suatu bentuk cara manusia untuk berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya, karena kita, manusia adalah mahluk sosial , sehingga manusia akan selalu membutuhkan orang lain dan akan berinteraksi dengan orang lainnya, lazimnya, ketika orang berinteraksi , biasanya seseorang akan bertatap muka (Face to Face) atau dalam ilmu sosiologi disebut kontak sosial yang bersifat primer. namun, Di zaman yang serba canggih ini, manusia terkadang tidak mau repot dengan yang namanya berinteraksi dengan sesuatu, misalnya ketika ia mau memakan suatu makanan, ia tinggal menelpon saja ke suatu rumah makan, maka makanan pun akan di antar ke tempatnya. Sehingga segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis. Dan juga ketika kita ingin berinteraksi dengan seseorang mereka tinggal melakukan SMS ataupun telfon, dengan feedback yang begitu cepat, padahal dulunya kita harus menggunakan surat, surat seperti yang kita ketahui adalah salah satu cara untuk melakukan suatu komunikasi dengan seseorang dengan menggunakan media berupa tulisan di kertas. Dan tentunya dengan surat, feedback yang kita dapat akan memakan waktu berhari – hari bahkan berminggu - minggu. Tentu jika kita membandingkan 2 hal di atas, perkembangan teknologi ini merupakan suatu kelebihan serta memberikan suatu kemudahan bagi manusia dalam berkomunikasi.
Namun tak semuanya perkembangan teknologi informasi ini bisa berdampak baik, bisa juga menyebabkan suatu efek yang tidak baik, seperti misalnya perkembangan teknologi ini mendorong orang untuk berprilaku Konsumerisme. Orang akan cenderung untuk selalu membeli barang ataupun teknologi yang terbaru, seperti yang kita ketahui, teknologi akan selalu berkembang sehingga tak akan ada habisnya. Namun, tak sepenuhnya manusia membeli suatu teknologi untuk memenuhi kebutuhannya yang beragam tapi bisa juga untuk menunjukan suatu status sosial, dan terkadang manusia membeli teknologi – teknologi terbaru karena alasan ingin mengikuti mode yang ada. Sehingga terkadang dengan adanya teknologi yang baru membuat adanya jarak (gap) antara orang tersebut dengan lingkungan sekitarnya, dan juga kita bisa melihat dengan teknologi terkadang membuat orang menjadi anti – sosial akan sekitarnya. Contohnya, sekarang banyak sekali anak – anak kecil yang lebih memilih bermain dengan Game Console di banding dengan bermain dengan anak – anak seusianya, sehingga terkadang teknologi tersebut bisa menjadi sebuah “Narkoba” yang membuat si anak – anak ini ketagihan akan teknologi Game Console ini. dan menjadi seorang yang anti – sosial akan sekitarnya. Dan teknologi ini juga membuat orang menjadi ketagihan akan yang namanya teknologi, dan membuat teknologi seakan menjadi bagian hidupnya, contohnya ketika anda mau pergi akan ke suatu tempat lalu anda lupa membawa ponsel anda, anda akan merasa sesuatu yang hilang dan merasa tidak nyaman dan akhirnya anda akan balik ke rumah untuk mengambil barang tersebut. Selain itu, hal seperti internet juga dapat membuat efek negatif, seperti yang kita ketahui dengan adanya internet semua informasi akan mudah di dapatkan, dan segala hal di sana tentu sangat memudahkan hidup kita, tapi jika disalah gunakan seperti misalnya anak – anak dapat mengakses ke situs porno ataupun dapat melihat hal – hal sadis yang tak sepatutnya anak sebesar itu melihatnya, namun lagi – lagi disini adalah bagaimana anda menggunakan teknologi itu sendiri, apa anda akan menggunakannya untuk sesuatu yang baik atau sebaliknya?
Kita balik lagi tentang perkembangan teknologi, semua perkembangan tersebut adalah suatu yang lazim, karena memang suatu kebudayaan ataupun teknologi akan selalu berubah secara kontinius, dan tentunya semua masyarakat menginginkan adanya perubahan teknologi yang baik, namun dalam pendapat saya semua teknologi itu baik tak peduli apapun itu teknologinya, seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, disana teknologi bisa bermanfaat baik maupun buruk. Tidak ada yang namanya teknologi yang buruk, tapi manusialah yang memanfaatkan teknologi itu menjadi buruk, dan jika anda membeli suatu teknologi, sebaiknya belilah teknologi atas dasar kebutuhan anda, karena jika membeli atas dasar prestige ataupun karena mode, teknologi tidak akan berhenti berkembang sehingga perbuatan atau pembelian tersebut dapat menjadi pembelian yang sia - sia.
Referensi :
Grant, August E. and Jennifer H. Meadows. 2008. Communication Technology Update and Fundamentals, 11th edition. Burlington, MA: Focal Press, 2008.
Straubhaar, Joseph., Robert LaRose., Lucinda Davenport. 2002. Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology, Seventh Edition. Belmont: Wadsworth Group
READMORE
 

JURNAL (JEJARING SOSIAL BUDAYA ANAK MUDA)


JEJARING SOSIAL BUDAYA ANAK MUDA

Fajrie Dwi Cahya

Teknik Informatika, Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Kalimalang, Bekasi, 17116, Indonesia

E-Mail : fajriedwicahya@gmail.com

Abstrak

Jejaring Sosial berguna sebagai sarana pertemuan, saling kenal mengenal dan juga sarana sharing informasi, tetapi sekarang ini beberapa social networking yang sudah terkenal seperti diatas kurang digunakan sebagaimana semestinya malah bisa dibilang melenceng dari tujuan pembentukannya. Seperti anak muda jaman sekarang yang sebentar - sebentar update status yang menurut saya secara umum tidak penting dan tidak layak dimata khalayak. Dan ada pula kesalahan penggunalaan lainnya seperti adanya kasus merusak nama baik seseorang atau sesuatu, mengacak-acak privasi orang lain, bahkan ada yang mencapai kasus pidana berat seperti pembohongan yang menyebabkan hal-hal negatif, ada juga kasus penculikan.

Kata Kunci : jejaring sosial, budaya, teknik informatika


Abstract

Social networking useful as a means of meeting know each other knowing and also means sharing information, but now this is some social networking that ' s hadhis as above less used as should be used instead to say basically deviating from the purpose of setting that up. Like a young child nowadays who snatches a minute updates status which i think in general don ' t matter and unworthy of in the eyes of others. And there is also a mistake just as there are destructive penggunalaan other cases, the good name of a person or thing ruffled privacy of others, it even reached criminal cases as heavy as lying that results in things negative, there is also a kidnapping.

Keywords : social network, culture, engineering informatics

  

1.      Pendahuluan

Globalisasi membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas (borderless world) dengan arus informasi supercepat (superhighway information) yang mengglobal. Globalisasi dunia memicu revolusi (bukan evolusi) di bidang ICT (Information and Communication Technology). Tantangan globalisasi pada perkembangan ICT bagi generasi muda yang paling mengkhawatirkan adalah Situs Jejaring Sosial. Begitu banyak jejaring sosial yang semakin populer di dunia maya atau internet. Penggunaan jejaring sosial saat ini berkembang sangat pesat dan cepat. Hampir setiap remaja ataupun orang dewasa memilikinya. “Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan sebagainya.”. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh Profesor J.A. Barnes di tahun 1954.

2.      Kasus Penyalahgunaan Jejaring Sosial

Meningkatnya penggunaan jejaring sosial menimbulkan manfaat diiringi dengan penyalahgunaan jejaring sosial tersebut. Berikut adalah beberapa fakta nyata penyalahgunaan jejaring sosial salah satunya pada Facebook. Kasus pelarian seorang remaja berumur 14 tahun bernama Marietha Novatriani di Sidoarjo, Surabaya. Remaja ini dilaporkan hilang dan diduga dibawa teman yang baru dikenalnya di Facebook. Diduga kuat pelakunya bernama Arie Power, temannya di Facebook. Kasus Ibnu Rachal Farhansyah di Bali (16 Maret 2010), yang memperbaharui statusFacebook dengan kata-kata yang mengandung SARA. Hal ini mengudang kontroversi sehingga Ibnu masuk dalam daftar pencarian orang yang dicari oleh kepolisian Bali dan dikecam oleh masyarakat Bali.

3.      Dampak Negatif Jejaring Sosial

Anak muda jaman sekarang sebenarnya secara tidak langsung mereka senang menganggap hal tersebut sebagai suatu budaya tren masa kini yang dimana mereka sedikit-sedikit langsung online untuk update status, apalagi sekarang eranya informatika yang dengan mudahnya kita mendapatkan informasi dengan cepat atau kata lain jaringan internet. Dengan handphone - handphone mereka dari yang biasa-biasa saja hingga yang modern seperti BlackBerry, iPhone, Android dan semacamnya mereka semakin senang bermain-main dengan jejaring sosial yang sebenarnya mengakibatkan banyak hal negatif selain contoh diatas, seperti malas belajar, membuang waktu dengan percuma, meninggalkan tugas mereka, dan masih banyak lainnya. “Pada kenyataannya, didapatkan fakta dari Komnas Perlindungan Anak (2010) bahwa sekitar 53% pemakai situs jejaring sosial di Indonesia adalah remaja berusia kurang dari 18 tahun. Hal ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari pemerintah dan setiap orang dewasa, karena umumnya banyak terjadi dampak-dampak negatif karena penggunaan situs jejaring sosial”.

Daftar Acuan

Wiki, Wikipedia.com, jejaring sosial, 2011
Depkominfo, Depkominfo.com, efek jejaring sosial, 2011

=======================================================================
|| Maaf, Jurnal tidak dapat di post dalam 2 kolom karena template blog yang tidak mendukung ||
=======================================================================

READMORE
 

JURNAL "OPEN SOURCE UNTUK INDUSTRI INDONESIA"


OPEN SOURCE UNTUK INDUSTRI INDONESIA

Fajrie Dwi Cahya

Teknik Informatika, Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Kalimalang, Bekasi, 17116, Indonesia

E-Mail : fajriedwicahya@gmail.com

Abstrak

Perlahan tapi pasti, dampak krisis global di Indonesia sedikit demi sedikit mulai terasa, khususnya untuk perusahaan yang bergerak di bidang IT yaitu seperti telkom,indosat dll. Penurunan daya beli masyarakat terhadap produk-produk IT dan naiknya biaya operasional, merupakan 2 hal yang cukup banyak dikeluhkan ketika badai krisis menerpa Indonesia. Hal ini salah satunya disebabkan lantaran tingginya ketergantungan industri IT nasional dengan pasar IT luar negeri. Guna menyiasati dampak krisis perusahaan-perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang IT mulai menggunakan applikasi yang berbasis “Open Source”. Dalam hal ini, “Open Source” tidak selalu sistem operasi Linux, tetapi juga mencakup aplikasi berbasis Desktop dan Web yang menyediakan akses terhadap kode sumber (source code).

Kata Kunci : open source, teknologi informasi, industri


Abstract

Slowly but surely, the impact of global crisis in Indonesia are slowly beginning to be felt, especially for companies working in the field of IT is like Telkom, Indosat, etc. Decline in purchasing power for IT products and higher operating expenses, are two things that enough much complained when the crisis hit Indonesia . This is one of them caused due to the high dependence of the national IT industry with foreign IT market. In order to deal with the crisis in Indonesia firms engaged in IT-based applications started using "Open Source". In this case, "Open Source" is not only Linux operating system, but also includes Desktop and Web-based application that provides access to source code (source code).

Keywords : open source, information technology, industry



1.      Pendahuluan

Penerapan Open Source sebagai basis dari bisnis industri IT nasional, merujuk pada 3 pertimbangan. Pertimbangan pertama, Open Source mampu mengefektifkan biaya (cost effective) yang dialokasikan untuk kebutuhan teknologi informasi. Karena kebanyakan aplikasi Open Source tersedia dengan tanpa biaya alias gratis, kondisi ini mampu mereduksi biaya lisensi yang dapat mencapai 5 juta Rupiah per satu unit komputernya apabila menggunakan perangkat lunak proprietary. Belum lagi ditambah dengan perangkat lunak yang memiliki model biaya berbeda. Contohnya seperti Mail Server yang pada perangkat lunak proprietary biayanya dibebankan pada banyaknya akun (account) email yang dibuat.

2.      Mempertimbangkan Penggunaan Open Source

Guna menyiasati dampak krisis yang nampaknya belum mau usai, industri IT nasional seharusnya berbenah dan mulai berpikir untuk mengadopsi Open Source sebagai basis dari bisnisnya. Dalam hal ini, Open Source tidak selalu sistem operasi Linux, tetapi juga mencakup aplikasi berbasis Desktop dan Web yang menyediakan akses terhadap kode sumber (source code). Tentu saja pengefektifan biaya ini berdampak pada ongkos produksi yang bisa ditekan seminim mungkin sehingga berimplikasi pada lebih murahnya produk yang dijual ke masyarakat. Dalam jangka panjang, hal ini mampu memperbaiki daya beli masyarakat dan mengurangi angka pembajakan perangkat lunak. Pertimbangan kedua yang membuat industri IT nasional perlu menggunakan Open Source adalah perangkat lunak ini mampu meningkatkan kemampuan lokal dan kompetisi SDM secara global. Dengan kode sumber (source code) yang dapat diakses dan dipelajari, memungkinkan industri IT nasional membangun kebutuhan akan perangkat teknologi informasinya secara mandiri. Belum lagi dengan kualitas produk Open Source yang terkenal akan kualitasnya, bukan tidak mungkin industri IT Indonesia mampu merambah pasar IT global yang kini cenderung didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar asal Amerika dan Eropa. Pertimbangan yang terakhir, Open Source mampu mengurangi ketergantungan terhadap vendor dan negara asing dalam bidang IT. Hal ini berkaitan erat dengan Open Source yang berpotensi sangat besar memajukan industri IT nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, penggunaan aplikasi Open Source memungkinkan bangsa ini tak harus kebingungan lantaran biaya untuk menggunakan aplikasi proprietary yang semakin tinggi. Secara tidak langsung, proses tumbuhnya industri IT nasional dengan Open Source, membuat bangsa kita akhirnya mampu menyediakan kebutuhan perangkat teknologi informasinya sendiri.

3.      Open Source dan Industri IT Lokal

Saat ini, kualitas industri IT lokal Indonesia masih jauh tertinggal di bawah India dan China. Sejak beberapa tahun yang lalu, industri IT kedua negara tersebut sudah mulai diakui dunia. Salah satu kunci keberhasilan India dan China, mereka mampu mengembangkan kebutuhan IT dalam negeri dan mengurangi ketergantungannya terhadap negara asing. Linux dan perangkat lunak Open Source lainnya, dipercaya menjadi kekuatan utama mereka dalam mengembangkan industri IT lokalnya. Potensi Indonesia untuk berkembang seperti India dan China sebenarnya sangat besar. Yang menjadi permasalahan, masih banyak orang beranggapan bahwa semakin nol nilai sebuah barang, semakin kecil manfaatnya. Anggapan ini nampaknya berlaku juga untuk Open Source di Indonesia. Sehingga tidak heran apabila Open Source masih dipandang sebelah mata dan hanya dijadikan komoditas percobaan mahasiswa semata. Belum dipahaminya model bisnis Open Source adalah salah satu sebab lainnya yang membuat banyak pelaku industri IT di Indonesia masih enggan mengembangkan Open Source untuk tujuan bisnis yang lebih serius karena dirasa tidak menguntungkan. Permasalahan lainnya, permintaan dari masyarakat yang masih syarat akan perangkat lunak proprietary nampaknya masih menjadi salah satu faktor utama mengapa industri IT lokal enggan menggunakan dan mengembangkan Open Source. Seharusnya industri IT lokal mampu memberi pemahaman yang holistik kepada masyarakat mengenai apa itu Open Source dan keuntungan yang bisa didapat apabila menggunakannya.

4.      Saatnya Industri IT Nasional Bangkit

Peluang untuk maju dan mulai merambah pasar IT dunia, salah satunya terjadi ketika krisis global menjambangi dunia seperti sekarang ini. Tak dapat dipungkiri lagi, peta industri IT dunia sedang berotasi dan memaksa industri IT besar untuk istirahat sejenak guna memberikan kesempatan bagi industri IT yang lebih kecil untuk maju dan berkembang. Kesempatan ini seharusnya jangan disia-siakan. Bagaimana pun juga, kesempatan tak pernah datang dua kali. Banyak bukti bahwa pemanfaatan potensi lokal secara optimal, mampu membawa sebuah bangsa menuju jaman keemasannya. Setelah China dan India memastikan jalannya ke ranah percaturan industri IT dunia dengan Open Source, industri IT Indonesia seharusnya juga mulai berbenah mengejar ketertinggalannya. Pertanyaannya bukanlah bisa atau tidak menggunakan Open Source. Melainkan, kapan kita mau melakukannya dan membuka diri untuk maju bersama Open Source.

Daftar Acuan

BISKOM Mitra Komunitas Tematika, www.biskom.web.id, 2009.
Utami, Emma. 2008.Open Source.Jogjakarta : AMIKOM 


=======================================================================
|| Maaf, Jurnal tidak dapat di post dalam 2 kolom karena template blog yang tidak mendukung ||
=======================================================================
READMORE
 

Manusia dan Pandangan Hidup (Shopping Online)

Zaman sekarang internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi sampai ke seluruh dunia. Internet tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena internet sekarang bukan hanya sebagai trend tetapi merupakan kebutuhan. Selain itu internet memang memiliki keunggulan sebagai alat dan tujuan bisnis yang sekaligus memiliki daya jangkau pasar hingga ke seluruh dunia. 

Salah satu layanan di internet yang sekarang diperbincangkan masyarakat umum adalah facebook dan twitter. Kedua jejaring sosial ini selain bermanfaat sebagai akun pertemanan, juga dimanfaatkan sebagai media pemasaran. Hampir semua jenis kebutuhan tersedia di toko online shop, seperti yang berhubungan dengan fashion, baju, celana, sepatu, asesoris, make-up, parfum, kemudian buku, serta barang-barang elektronik seperti handphone, laptop, dan masih banyak lagi.

Melihat gaya hidup mahasiswa sekarang, mereka selalu up-to-date mengenai barang-barang teknologi. Contohnya saja mahasiswa tidak bisa lepas dari yang namanya gadget (alat-alat elekronik yang modern). Menurut mereka barang-barang berteknologi sudah mendarah daging dengan mereka. Belum lagi keseharian, dilihat dari tampilan dan dandanan mahasiswa sekarang yang selalu memperhatikan gaya busananya ketika bepergian di kampus. Tak jarang mahasiswa menyiapkan budget khusus untuk keperluan dalam hal berbelanja. Selain itu, kaum wanita sering berbelanja di luar kebutuhannya dan hanya mementingkan kepuasan semata, dengan mengeluarkan uang secara tidak logis. Mereka ingin selalu kelihatan beda dengan teman-teman lainnya dari cara mereka berpakaian, berdandan, dan lain-lainnya. Mereka tidak lagi memperdulikan berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk berbelanja.

Gaya hidup mahasiswa adalah gaya hidup kelas menegah, bahkan bisa dibilang gaya hidup kelas atas, yang dicirikan dengan kemampuan mengkonsumsi produk dan gaya hidup modern. Selain mereka menuntut ilmu di kampus, tetapi bagi mereka fashion juga tidak kalah pentingnya. Pakaian yang mereka gunakan di kampus biasanya merupakan pakaian modern keluaran baru. Setiap ada model baru, kebanyakan mahasiswa selalu cepat-cepat ingin membeli pakaian tersebut. Mereka tidak mau kalah dengan teman-temannya. Di antara mahasiswa satu dengan yang lainya saling berlomba-lomba untuk berpenampilan semenarik mungkin.

Terbukti sekarang mahasiswa memiliki salah satu gaya hidup modern yaitu konsumerisme yang mengacu pada apa yang dimakan, apa yang dikenakan, dipertontonkan, apa yang dilakukan untuk menghabiskan waktu. Konsumerisme terjadi hanya untuk kesenangan sesaat, menjadi populer saat itu. Ketika di kemudian hari diri sudah tidak memenuhi kriteria populer, perasaan butuh untuk kembali memenuhi kriteria populer bisa muncul. Maka kebudayaan populer bisa jadi sangat dangkal. Orang menerapkannya tidak lagi berdasarkan kesadaran penuh hasil dari proses berpikir yang panjang. Namun hanya untuk memenuhi hasrat yang timbul akibat propaganda media. 

Konsumerisme demikian menunjukan identitas diri yang dicirikan atau disimbolkan oleh atribut-atribut tertentu. Shopping secara tidak sadar membentuk impian dan kesadaran semu para konsumer dan akhirnya melahirkan pola-pola konsumerisme yang tidak akan ada habisnya. Akhirnya berbelanja juga dianggap sebagai sebuah pekerjaan, sebuah aktivitas sosial dan suatu saat menjadi kompetisi untuk diri sendiri (memutuskan membeli atau tidak) juga terlebih untuk kompetisi pada teman dan anggota masyarakat yang lain (sebagai simbol status, gengsi, dan image manusia modern dan tidak ketinggalan zaman). 


Dari sinilah keunikan seorang mahasiswa, mahasiswa yang sejogyanya berbelanja buku-buku demi menunjang pelajarannya berbalik lebih memusatkan berbelanja yang berkaitan dengan penampilan mereka semata atau dengan kata lain lebih fashionable dan meninggalkan citranya sebagai kaum terpelajar.
READMORE
 

Manusia dan Harapan

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “si pngguk merindukan bulan” berhasil atau tudaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Harapan berasal dari kata yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi. Sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapn dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu:
  1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
  2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
Ada 2 hal yang menyebabkan manusia mempunyai harapan, yaitu :
  1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih dan bahagia.
  1. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya. Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
  1. Kelangsungan hidup
  2. Keamanan
  3. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
  4. Diakui lingkungan
  5. Perwujudan cita-cita


Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
  1. Kepercayaan terhadap Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepada-Nya, maka manusia harus percaya terhadap Tuhan.

  1. Kepercayaan terhadap Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  1. Kepercayaan terhadap Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi “orang dipercaya karena ucapannya”.

  1. Kepercayaan terhadap Pemerintah
Di Indonesia rakyat adalah segalanya. Semua dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Pemerintahan pun dipilih oleh rakyat. Maka dari itu sistem pemerintahan pun perlu memberikan kepercayaan kepada rakyat agar dapat menjanjikan akan memimpin denagn baik dan benar. Sebagai rakyat, juga perlu percaya terhadap seseorang yang dipilih sebagai pemerintahan suatu daerah atau negara tersebut.
READMORE
 

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengerian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu kareba manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.

Macam-macam tanggung jawab :

  • Tanggung jawab terhadap Tuhan 
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab. Sehingga manusia tindakan manusia bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya.

  • Tanggung jawab terhadap Diri Sendiri 
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

  • Tanggung jawab terhadap Keluarga 
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

  • Tanggung jawab terhadap Masyarakat 
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

  • Tanggung jawab terhadap Bangsa/Negara 
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara. Dalam berpikir, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.

  • Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan pengabdian ialah apabila orang bekerja sehari penuh untuk mencapi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengadi kepada Tuhan.

Pengorbanan adalah pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih. Contoh di kehidupan sehari-hari salah satunya ialah apabila seorang ibu mengalami kurang sehat fisiknya tetapi harus tetap mengantar anaknya ke sekolah agar tetap sekolah.

Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan yaitu jika ada pengabdian maka ada pengorbanan. Pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pemberian sesuatu, misalnya tenaga, biaya, waktu dan pikiran.
READMORE