JURNAL (JEJARING SOSIAL BUDAYA ANAK MUDA)


JEJARING SOSIAL BUDAYA ANAK MUDA

Fajrie Dwi Cahya

Teknik Informatika, Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Kalimalang, Bekasi, 17116, Indonesia

E-Mail : fajriedwicahya@gmail.com

Abstrak

Jejaring Sosial berguna sebagai sarana pertemuan, saling kenal mengenal dan juga sarana sharing informasi, tetapi sekarang ini beberapa social networking yang sudah terkenal seperti diatas kurang digunakan sebagaimana semestinya malah bisa dibilang melenceng dari tujuan pembentukannya. Seperti anak muda jaman sekarang yang sebentar - sebentar update status yang menurut saya secara umum tidak penting dan tidak layak dimata khalayak. Dan ada pula kesalahan penggunalaan lainnya seperti adanya kasus merusak nama baik seseorang atau sesuatu, mengacak-acak privasi orang lain, bahkan ada yang mencapai kasus pidana berat seperti pembohongan yang menyebabkan hal-hal negatif, ada juga kasus penculikan.

Kata Kunci : jejaring sosial, budaya, teknik informatika


Abstract

Social networking useful as a means of meeting know each other knowing and also means sharing information, but now this is some social networking that ' s hadhis as above less used as should be used instead to say basically deviating from the purpose of setting that up. Like a young child nowadays who snatches a minute updates status which i think in general don ' t matter and unworthy of in the eyes of others. And there is also a mistake just as there are destructive penggunalaan other cases, the good name of a person or thing ruffled privacy of others, it even reached criminal cases as heavy as lying that results in things negative, there is also a kidnapping.

Keywords : social network, culture, engineering informatics

  

1.      Pendahuluan

Globalisasi membawa manusia pada suatu dunia tanpa batas (borderless world) dengan arus informasi supercepat (superhighway information) yang mengglobal. Globalisasi dunia memicu revolusi (bukan evolusi) di bidang ICT (Information and Communication Technology). Tantangan globalisasi pada perkembangan ICT bagi generasi muda yang paling mengkhawatirkan adalah Situs Jejaring Sosial. Begitu banyak jejaring sosial yang semakin populer di dunia maya atau internet. Penggunaan jejaring sosial saat ini berkembang sangat pesat dan cepat. Hampir setiap remaja ataupun orang dewasa memilikinya. “Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan sebagainya.”. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh Profesor J.A. Barnes di tahun 1954.

2.      Kasus Penyalahgunaan Jejaring Sosial

Meningkatnya penggunaan jejaring sosial menimbulkan manfaat diiringi dengan penyalahgunaan jejaring sosial tersebut. Berikut adalah beberapa fakta nyata penyalahgunaan jejaring sosial salah satunya pada Facebook. Kasus pelarian seorang remaja berumur 14 tahun bernama Marietha Novatriani di Sidoarjo, Surabaya. Remaja ini dilaporkan hilang dan diduga dibawa teman yang baru dikenalnya di Facebook. Diduga kuat pelakunya bernama Arie Power, temannya di Facebook. Kasus Ibnu Rachal Farhansyah di Bali (16 Maret 2010), yang memperbaharui statusFacebook dengan kata-kata yang mengandung SARA. Hal ini mengudang kontroversi sehingga Ibnu masuk dalam daftar pencarian orang yang dicari oleh kepolisian Bali dan dikecam oleh masyarakat Bali.

3.      Dampak Negatif Jejaring Sosial

Anak muda jaman sekarang sebenarnya secara tidak langsung mereka senang menganggap hal tersebut sebagai suatu budaya tren masa kini yang dimana mereka sedikit-sedikit langsung online untuk update status, apalagi sekarang eranya informatika yang dengan mudahnya kita mendapatkan informasi dengan cepat atau kata lain jaringan internet. Dengan handphone - handphone mereka dari yang biasa-biasa saja hingga yang modern seperti BlackBerry, iPhone, Android dan semacamnya mereka semakin senang bermain-main dengan jejaring sosial yang sebenarnya mengakibatkan banyak hal negatif selain contoh diatas, seperti malas belajar, membuang waktu dengan percuma, meninggalkan tugas mereka, dan masih banyak lainnya. “Pada kenyataannya, didapatkan fakta dari Komnas Perlindungan Anak (2010) bahwa sekitar 53% pemakai situs jejaring sosial di Indonesia adalah remaja berusia kurang dari 18 tahun. Hal ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari pemerintah dan setiap orang dewasa, karena umumnya banyak terjadi dampak-dampak negatif karena penggunaan situs jejaring sosial”.

Daftar Acuan

Wiki, Wikipedia.com, jejaring sosial, 2011
Depkominfo, Depkominfo.com, efek jejaring sosial, 2011

=======================================================================
|| Maaf, Jurnal tidak dapat di post dalam 2 kolom karena template blog yang tidak mendukung ||
=======================================================================

Penulis : Fajrie Dwi Cahya ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel JURNAL (JEJARING SOSIAL BUDAYA ANAK MUDA) ini dipublish oleh Fajrie Dwi Cahya pada hari Sabtu, 30 Juni 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 4 komentar: di postingan JURNAL (JEJARING SOSIAL BUDAYA ANAK MUDA)
 

4 komentar:

  1. terimakasih uii
    semoga bermanfaat (^_^)

    BalasHapus
  2. saya novita mahasiswi dari Universitas Negeri Yogyakarta
    postingaan mas fajrie sangat bagus, kebetulan saya juga lagi mau meneliti tentang jejaring sosial
    apakah ada referensi2 yang mas fajrie rekomendasikan buat saya gunakan?
    terimakasih :)

    BalasHapus