Minimnya Kesolidaritasan dan Kebersamaan Manusia Saat Ini

Secara umum dan secara abstrak pelapisan dan derajat sosial jelas terlihat di dalam kehidupan sehari-hari. Ada orang kaya, orang pintar, orang bodoh, orang miskin dan sekarang ada orang alay.

Pelapisan sosial itu tidak hanya perbedaan harta dan fisik. Tetapi juga perbedaan pikiran. Banyak di antara orang indonesia yang menjauhkan diri dari orang-orang pintar, orang-orang beragama, dan lain lainnya, alasan mereka karena mereka tidak suka sesuatu hal yang terlalu dominan atau mengikat. Atau banyak juga yang menganggap terlalu ‘culun’.
Banyak juga di antara orang indonesia yang tidak memiliki banyak harta tapi mereka akan melakukan hal apa saja untuk mengikuti sebagian lapisan masyarakat yang di sebut ‘anak gaul’, mereka akan mengikuti gaya, tata rambut bahkan tempat bermain. Padahal apa sih yang buat mereka bangga menjadi salah satu ‘anak gaul’?.


Kesenjangan sosial dan jauh nya kehidupan antara si miskin-si kaya, si cantik-si jelek, si pintar-si bego merupakan hal yang menjadi wajib di indonesia, hal tersebut merupakan hal yang sering kita jumpai dimana pun kita berada. Padahal agama saja mengajarkan kalau tidak ada sama sekali perbedaan derajat di mata Tuhan , semua sama, tapi kenapa ya manusia sering lebih mengikuti aturan sendiri daripada aturan Tuhan, apa mereka semua sudah menyebut diri mereka Tuhan ?

Terbentuknya pelapisan sosial dan ke tidaksamaan derajat merupakan hal buruk yang seharunya mulai di hilangkan. Mulailah dari diri sendiri, tularkan aura positif dan rangkulah semua orang menjadi teman yang tidak ada perbedaan derajat dan sosial .

Penulis : Fajrie Dwi Cahya ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Minimnya Kesolidaritasan dan Kebersamaan Manusia Saat Ini ini dipublish oleh Fajrie Dwi Cahya pada hari Kamis, 17 November 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Minimnya Kesolidaritasan dan Kebersamaan Manusia Saat Ini
 

0 komentar:

Posting Komentar